Lama sangat rasanya tak post sesuatu dalam blog ni. Pejam celik pejam celik, dah nak masuk minggu ke 9 saya menjadi mahasiswi di Tanjung Malim, Perak. Terasa pantas sangat masa berlalu. Jadi, untuk entry kali ni, biar berilmiah sikit. Nah! bacalah...ianya tentang Menuntut Ilmu. Kalau waktu kat ppt dlu, tok guru selalu sebut : "Adab Mengatasi Ilmu". Teruntuk sekalian kalinya....inilah nasihat buat diri!
Seorang hamba tidak mengetahui apa yang dicintai Allah dan diredhaiNya kecuali melalui jalan para Rasul, untuk itu Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan untuk menuntut ilmu. Sesungguhnya sesuatu yang paling besar untuk diwariskan berdasarkan kesepakatan penduduk bumi adalah ilmu. Dan yang dimaksud dengan ilmu adalah Ilmu syar’I yang dapat mendekatkan seorang hamba kepada Rabbnya.
Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
إن الأنبياء لم يورثوا ديناراً ولا درهماً إنما ورثوا العلم
“ Sesungguhnya para Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak mewariskan dinar, tidak pula dirham. Mereka hanyalah mewariskan ilmu “
Imam Bukhari ketika menyebut kitab Ilmu di shahihnya, memulai dengan menyebut Keutamaan ilmu.
Beliau berkata: Bab “Ilmu itu sebelum perkataan dan perbuatan.”
Kemudian menyebutkan firman Allah, “Maka ketahuilah (ilmuilah), bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (Tuhan) yang berhak disembah selain Allah.“
Maka amal perbuatan itu tidak diterima kecuali apabila berlandaskan atas ilmu.
{Seorang hamba tidak mengetahui apa yang dicintai Allah dan diredhaiNya kecuali melalui jalan para Rasul, untuk itu NabiShallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan untuk menuntut ilmu}
Beliau bersabda :
من سلك طريقاً يلتمس فيه علما سهل الله له طريقاً إلى الجنة
“Barang siapa menití jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkannya jalan menuju syurga.”
أخي لن تنال العلم إلا بستةٍ ……….. سأنييك عن تفاصيلها ببيان
ذكاء وحرص وافتقار وغربة ………….. وتلقين أستاذٍ وطول زمان
Saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu, melainkan dengan enam perkara
Kuberitahukan kepadamu rinciannya secara jelas
Kecerdasan, bersungguh-sungguh, merasa amat perlu, mengasingkan diri,
bimbingan ustaz dan waktu yang lama.